Cara-cara Al Qur’an Diwahyukan

Nabi Muhammad SAW dalam hal menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan, diantaranya :
1. Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi SAW tidak melihat sesuatu apa pun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi SAW mengatakan: “Ruhul qudus mewahyukanke dalam kalbuku”.
(TQS As Syuuraa ayat 51 : “Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia keculai dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusaan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizinNya apa yang dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”)
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar-benar akan kata-kata itu.
3. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu pada musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid Bin Tsabit: ” Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringat bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa”.
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi SAW, tidak berupa seorang laki-laki, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. (TQS An Najm ayat 13 dan 14 : “Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali lain(kedua). Ketika (ia berada) di sidratulmuntaha.

Leave a comment