SMILING

A.Sebentuk Akhlak Mulia : Bila kita renungkan, tersenyum merupakan suatu perbuatan yang punya nilai untuk menghormati orang lain. Sebagaimana senyuman Rasulullah SAW kepada keluarga, anak-anak, dan para sahabatnya. Begitu pun dengan para sahabat yang menghadiri majelis beliau dengan wajah ceria serta murah senyum. Senyuman Rasulullah SAW mencerminkan indahnya akhlak beliau dalam tindak-tanduknya sehari-hari.
B. Warna Warni Senyuman :
1. Senyum Egois atau Sinis Sebuah senyuman yang tidak bersahabat. Senyuman tersebut terbentuk dari perasaan dendam kesumat. Senyum ini dapat menyakiti hati orang yang melihatnya.
2. Senyum Menggoda Sebuah senyuman nakal yang bertujuan untuk memperdayai beberapa lelaki hidung belang. Suatu perbuatan yang dapat menjerumuskan seseorang kedalam jurang kemaksiatan. Naudzubillahi mindzalik.
3. Senyum Ketabahan Sebuah senyuman yang muncul dari orang-orang perkasa dan jantan. Sosok-sosok yang mampu menghadapi musibah hidupnya dengan tabah, tanpa kecengengan. Senyum ini akan dirasakan oleh orang-orang yang merasa dekat dengan Allah.
4. Senyum Ketegaran Sebuah senyuman yang menghiasi bibir orang-orang yang berwibawa dan mempunyai kekuatan dalam hidupnya. Biasanya mereka pernah melewati musibah yang berat kemudian sukses. Sehingga masalah yang berat sekalipun dapat teratasi jika seseorang mampu dan memiliki senyum seperti ini.
5. Senyum Ketulusan Sebuah senyuman yang datang dari relung hati yang paling dalam. Muncul untuk membahagiakan, menghormati, dan memuliakan orang lain. Senyuman ini menunjukkan kondisi paralel antara bibir (lahiriyah) dengan hati (batiniyah). Sebuah senyuman yang dalam syariat islam mempunyai nilai ibadah, sebuah sedekah yang mudah dan ringan. Senyuman model ini memang terasa multiguna dalam mengarungi samudera kehidupan. Senyuman ini mampu menambah keakraban dan hubungan dalam berkomunikasi. Baik dalam komunikasi langsung maupun dengan media perantara. Entah itu dilakukan terhadap orang tua, teman, atau pihak lain. Dengan kata lain, meski lawan bicara tidak bertemu langsung, getaran senyumnya dapat menggetarkan mata batin kita. Masyaallah.
C. Manfaat Senyum
1. Dari segi penampilan Senyuman dapat memperbaiki penampilan dan menambah daya tarik. Walaupun yang tersenyum adalah kakek-kakek yang ompong dan keriput, namun senyuman tetap menjadikannya lebih baik. Sepertinya mempunyai makna dan nuansa tersendiri, mungkin lebih manis kesannya, lebih indah dan menyejukkan hati. Dengan senyum kita akan lebih dihargai dan disegani.
2. Dari segi kesehatan Orang yang murah senyum biasanya terjaga dari penyakit yang namanya stress. Jantungnya akan berdetak secara normal, sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit ketegangan. Menjalani kehidupan sehari-hari dengan hati yang senang dan ceria membuat tubuh lebih sehat dan awet muda. Menurut pendapat para dokter, untuk menghasilkan sebuah senyuman hanya dibutuhkan 17 otot wajah. Maka dari itu, tidak heran jika sering ditemukan orang dengan usia 50-an tahun punya wajah masih tetap segar, ceria, dan sehat. Berbeda dengan orang yang suka marah, hobinya cemberut, atau suka ngomel, biasanya kelihatan lebih tua. Memang tiga aktivitas terakhir membutuhkan 32 otot wajah, inilah yang menjadi penyebabnya.
3. Dari segi sosial Dari segi sosial, senyuman merupakan suatu bentuk keakraban dalam pergaulan masyarakat. Ini akan dapat menambah suasana lebih hangat dan indah. Karena memang ketika melihat orang yang murah senyum, akan terasa menyenangkan. Bahkan apabila hidup ini tidak sepi dari nuansa aktivitas yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW ini, insyaallah akan menambah semangat hidup. Senyum memang sesuatu yang hebat. Senyuman penuh ketenangan akan mampu meluluhkan kemarahan orang. Untuk itu dalam pergaulan hendaknya kita membiasakan diri bersikap tenang dan murah senyum. Bila kita mampu melaksanakan sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW, maka pertengkaran dan permusuhan dapat ditekan. Hendaklah kita menciptakan nuansa yang seperti ini, setiap kehidupan kita tapaki dengan penuh ketulusan dan ketenangan. Hendaklah itu kita lakukan baik ketika bertegur sapa di jalan, bertelepon, berkomunikasi dengan teman, atau orang tua. Insyaallah kebaikanlah yang datang. Asal lihat-lihat situasi dan kondisi, jangan kebablasan. Kalau terlihat senyum-senyum terus, nanti dikira kurang waras. Ayo, tunggu apalagi maka bergegaslah memperbaiki diri kita dengan senyuman dari hati yang paling dalam (seperti lagunya Raihan yang berjudul “Senyum”). Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari akibat kita susah untuk tersenyum. Mari kita latih diri kita untuk senyum dengan tulus, dimana saja dan kapan saja. Senyum akan membuat suasana terasa indah. Selain membuat kita merasa bahagia, orang lain pun menjadi tertarik dengan kemuliaan sikap kita. Karena itu hadapilah perjalanan hidup kita dengan senyuman yang tulus. 🙂 🙂

3 thoughts on “SMILING

Leave a comment